Wednesday, 12 August 2020

SEMALAM KE BANDUNG TAPI SERU!

 


Pengalaman jalan-jalan ke Bandung mendadak! siapa takut.. πŸ˜†
Halo teman-teman semua.. Kali ini saya akan berbagai cerita tentang pengalaman waktu saya mendadak ke Bandung. Kok mendadak? Iya, soalnya tanpa rencana tiba-tiba aja ada temen nagajakin pengin ke Bandung, kebetulan posisi saya kerja libur di Weekend.
Saat itu saya mulai mengurus segala keperluan di hari sabtu, dan berencana pergi di hari Minggu sampai Senin. Saya ambil cuti sehari. 

25-26 Maret 2018 laluu..
Nah.. Saya mulai mencari referensi tempat menginap, sementara teman saya bertugas pesan tiket kereta dan mencari referensi sewa transportasi selama disana. Oke, akhirnya saat itu kami memutuskan menginap di Fave Hotel di Braga. Kebetulan sedang diskon πŸ˜‹ saat itu saya memilih kamar dengan 2 single bed plus fasilitas sarapan pagi, waktu itu berpikir supaya kami gak perlu repot-repot cari sarapan keluar karena posisi hotel berada di dalam Mall dan pasti males untuk keluar sekedar cari makan. Alasan kedua kenapa memilih hotel di Braga karena ingin memilih penginapan yang dekat dengan Stasiun. Saat liburan, saya memang lebih prefer memilih lokasi penginapan yang dekat dengan lokasi stasiun/bandara dibandingkan memilih penginapan yg dekat dengan lokasi wisata, pertimbangan saya jika ada hal tidak diinginkan terjadi, saya tidak perlu kesulitan untuk segera pulang menuju stasiunπŸ˜‡

25 Maret 

Kami berangkat dari Stasiun Bekasi dengan keberangkatan pukul 5.38 pagi menggunakan kereta Argo Prahyangan (ekonomi premium), harganya pun murah tidak sampai 100ribu kala itu. 

Kemudian, sesampainya di stasiun Bandung, kami sudah janjian dengan orang penyewa motor, akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan motor saja supaya lebih mudah karena hanya berdua dan teman saya pun sama-sama bisa nyetir motor. Harga sewa motor vario saat itu sekitar 100rb/hari cukup dengan menyerahkan KTP/SIM. Setelah mendapatkan kendaraan, langsung deh kita menuju hotel untuk sekedar menitipkan barang dulu di resepsionis sekalian check-in, karena saya dan teman berencana mau langsung jalan-jalan keliling BandungπŸ˜†

Tujuan kita pertama adalah mencari makan siang hehe.. Saya cuma sekedar mencari di google, akhirnya kita makan di sebuah rumah makan. Setelah itu kami menuju Tangkuban Perahu, karena posisinya siang, harapannya kami bisa ngadem disana, walaupun sudah berkali-kali ke Tangkuban Parahu, tapi rasanya gak pernah bosan. Sebelum menuju kesana, kami sempatkan untuk berkeliling Kota Bandung, mengelilingi Kawasan Masjid Agung untuk menikmati suasana Kota Bandung.. Kami memilih jalan pintas dengan melewati Puncak Puncluit menuju arah Lembang. Dan benar saja, di daerah Puncak Puncluit itu banyaaak sekali rumah makan yang ramaii sekali pengunjung sampai waiting list. Kami pun berniat akan mampir makan kesana nanti sore.

Sebelum tiba di puncak, kami melewati banyak rimbunan Hutan Pinus dengan warung-warung kecil dan fasilitas foto-foto, tapi kami tetap lanjut sampai di puncak. Tiket masuk Tangkuban Parahu 18.000 untuk motor + biaya tiket 30.000/orang domestik, jadi totalnya hitung sendiri ya.. hehe. Jika teman-teman menuju puncak, kalian pasti melewati kawasan Hutan dan tiba di persinggahan pertama yaitu tempat parkir Bus/Mobil, disana juga tersedia berbagai macam warung dan fasilitas Shuttle Bis untuk pengunjung yang rombongan sehingga untuk menuju puncak harus menggunakan Shutte Bus tersebut (harganya saya lupa sekitar 15-25ribu). Karena kami menggunakan motor, kami langsung tancap gas menuju puncak...
Setelah di puncak, tentunya kami foto-foto dulu, berjalan kaki, menanjak sampai atas dan keliling ke pasar seni disana. Setelah cukup lelah, saya memutuskan duduk di salah satu bangunan disana sambil memesan jajanan Bakso kerikil dan Batagor. Jangan ditanya betapa sejuknya, jadi rasanya mau ngemil terus deh..πŸ˜† Tidak sampai 3 jam kami memutuskan keluar Tangkubah Parahu.

Masih di Lembang kami sengaja memilih wisata yang masih satu arah dengan Tangkubah Parahu atau setidaknya masih satu wilayah di Lembang ini juga salah satu trik supaya bisa menghemat waktu, Destinasi kami selanjutnya adalah wisata ke Farm House Lembang. Biaya parkir motor 5000 dan tiket masuk Farm  House 25.000 (plus kalian bisa menukarkan tiket dengan satu gelas susu berbagai rasa)

Di dalam Farm House ini memiliki berbagai area dengan berbayar, seperti Rumah Hobbits, Taman Kelinci, Gembok Cinta, dll. Jadi jika kalian tidak ingin membayar lagi tapi ingin mendapatkan spot foto yang bagus, kalian tinggal berkeliling menyusuri seluruh Farm House untuk mendapatkan spot foto terbaik πŸ‘ Jangan lelah ya.. Karena setiap arsitektur dan pemandangan disana semuanya bagus untuk difoto. Kalian juga bisa foto bersama perempuan-perempuan yang memakai baju ala-ala Holand.

Ketika waktu sudah hampir sore, kami memutuskan kembali ke Bandung. Tentunya dengan kembali melewati jalan Puncak Punclut hingga akhirnya kami memutuskan untuk mampir di rumah makan di kawasan Puncak Punclut itu. Disana banyak sekali pilihan, ada Rumah Makan Teh ITA, RM. Sangkan Hurip 1 dan 2, dan tempat nya benar-benar ramaiii sekali. Karena saya dan teman saya sudah tidak sabar menunggu, akhirnya kami memilih yang lumayan tidak terlalu antri pengunjungnya. Dan makanan khas sunda tersedia semua disana. Saya memesan satu menu spesial yaitu tutut (kerangsawah)😁

Setelah kenyang, kami langsung kembali ke Hotel untuk beristirahat. Sedikit informasi, berhubung Fave Hotel Braga ini berada di dalam Mall, sehingga kami mendapat kamar yang tidak memiliki jendela. Letaknya ada di ujung lorong hehe.. Tapi kalau soal fasilitas, bisa searching review nya di google yaa.. Nyaman kok. Saya juga bisa meminjam mukena & sajadah dan diantarkan ke kamar.

Rencana ba'da maghrib sekitar jam 7 malam kami memutuskan kembali berkeliling Bandung. Kali ini tujuan kami adalah Ciwalk (Cihampelas Walk). Sebelum kesana, kami ingin berbelanja dulu, tentunya Bandung kan terkenal dengan pusat fashion. Saya mengajak teman saya menuju sebuah toko fashion besar terkemuka bernama 'Heritage'.. Semua pakaian laki-laki dan wanita serta anak-anak disana ada, lengkap. Bahkan kalian yang ingin mencari souvenir/kado atau hijab pun disana ada. Kualitasnya cukup bagus sehingga harganya tidak bisa terbilang murah, tapi worth it dengan kualitasnya. Saat itu saya membeli dompet dan hijab, sementara teman saya membeli sebuah atasan tunik. 

Kembali ke rencana awal, kami pun jalan-jalan di Ciwalk. Sebelumnya kami sempatkan berkeliling lagi sampai ke Gedung Sate Lapangan Gasibu demi menikmati suasana malam Bandung yang dingin.. Kemudian menelusuri Skywalk dengan berjalan kaki dan mencari panganan untuk cemilan. Kebetulan kami berdua sama-sama suka makan hehe. Setelah muter-muter untuk membeli ini itu, kami memutuskan untuk nongkrong di Warunk Upnormal sampai hampir tengah malam.

26 Maret..

Keesokan harinya kami disambut dengan sarapan di hotel. Jika harus di review ya semua makanannya enak. Tapi saya tidak mencicipi makanan berat. Kami berdua hanya mengambil buah, roti dan sereal. Untuk penyajian menunya memang sangat lengkap dan banyak pilihannya. Pokoknya gak rugi deh.. Nah, setelah sarapan, kami pun mulai packing barang, memeriksa kembali semua barang-barang untuk bergegas pulang karena kereta kami jam setengah 12 siang. Sambil menuju stasiun kami mampir ke dua toko oleh-oleh, Prima Rasa dan Kartika Sari karena selera kami berdua berbeda hehe.. Setelah selesai memborong oleh-oleh, kami masih mampir membeli siomay dan batagor khas Bandung dekat Stasiun, rasanya memang enaak banget. Sengaja kami membeli banyak cemilan karena sambil menunggu jadwal keberangkatan, kami juga menunggu si penyewa motor karena kami janjiann di Stasiun. Jika dihitung, dengan semua perjalanan kami, kami hanya mengisi bensin satu  kali yaitu saat di awal saja sebanyak 25.000.

Sebenarnya tidak cukup jalan-jalan di Bandung hanya sehari, namun berhubung kami sudah sering ke Bandung, sehingga tidak menjadi masalah. Cerita ini hanyalah referensi jika ingin liburan singkat di tengah jadwal kerja yang padat demi melepas penat.

SEKIAN CERITANYA~ πŸ’šπŸ’šπŸ’š






No comments:

Post a Comment