Baca part sebelumnya disini ...
Nah..
Pada bagian ini tentunya kalian sudah selesai melakukan penelitian dan bersiap untuk mengolah data. Tentunya kita akan dihadapkan pada program SPSS dimana kepintaran aplikasi ini cukup mengagumkan. Semua rumus bisa terbentuk hanya dengan sekali klik.
Untuk kalian yang baru ingin belajar otodidak si SPSS ini bisa belajar lewat SPSS disini. Menurut saya artikel itu sangat membantu. Karena saya pribadi pun mempelajarii berbagai rumus spss itu secaara otodidak. Caranya saangat mudah. Yang penting sudah membuat master tabel
Dalam penyusunan Bab 4 ini sebenarnya hanya perlu diperhatikan pada bagian penulisan. Ini saatnya penulis merangkai kata.. Saatnya peneliti berekspresi terhadaap hasil penelitiannya. Karena di Bab 4 ini kalian perlu memahami dan mampu membaca hasil SPSS tersebut.
Poin Univariat merupakan bagian deskripsi atau penjabaran karakter responden, baik dari segi usia, pekerjaan, status pendidika,dll. Disesuaikan dengan yang ada di kuesioner.
Poin Bivariat merupakan bagian analisa nya. Sub pokok dari poin ini adalah menjawab pertanyaan yang ada di bagian tujuan/Bab 1. Semua tujuan tersebut, harus bisa dijawab melalui pembahasan di Bab 4. Jika yang ditanyakan di tujuan adalah mengetahui pengaruh A terhadap B. Maka di Pembahasan juga menjawab bahwa ada/tidaknya hubungan/pengaruh A terhadap B.
Selanjutnya adalah penyusunan Bab 5 dan daftar pustaka.
Untuk menyusun Bab 5 saya rasa setiap orang yang sudah mencapai Bab 4 pasti bisa menyusun kesimpulan.
Saya lebih tekankan kepada pembuatan daftar pustaka. Sudah banyak aplikasi yang mempermudah pembuatan sitasi dann daftar pustaka. Dan jadi lebih keren hasilnya daripada diketik manual.
Untuk mendownload aplikasi mendeley bisa klik disini.
Pembuatan skripsi sebenarnya sama dengan pembuatan tugas/deadline lainnya, membutuhkan ketekunan dan menghilangkan rasa malas yang seringkali datang. Saya mungkin sedikit sharing tentang pengalaman pribadi mampu mengerjakan penelitian eksperimen saya dan berhasil acc sidang akhir duluan dan selama proses penggarapannya saya tidak pernah tidur lewat jam setengah 12.
Saat mengemban tugas menjadi relawan covid bagian tim promev di Kemdikbud, saya pun pernah memiliki sebuah deadline yang hanya diberikan waktu 4 hari pengumpulan, belum lagi tugas kampus yang juga harus dikumpulkan karena sebuah kewajiban.
Bagaimana bisa tanpa begadang, tapi deadline bahkan selesai lebih dulu dibanding yang lain?
1. Prinsip yang perlu digunakan adalah 'menjauhkan handphone'. Benda satu ini menjadi toxic tatkala kita perlu fokus pada apa yang sedang dikerjakan. Jauhkan sejenak benda ini dan ubah dalam bentuk mode silent agar suaranya tidak membuat kita penasaran membaca notifikasinya.
2. Pastikan perut tidak dalam keadaan kosong. Dan buat suasana pengerjaan deadline tersebut dalam kondisi sangat nyaman sesuai selera. (Contoh : saya pribadi menyendiri di kamar, pasang musik dengan headset)
3. Jika ada deadline yang lebih dari 1 atau banyak sekaligus, pikirkan prioritas mana yang bisa dikerjakan lebih dulu. Pertimbangkan : Kepentingan deadline tersebut dan seberapa beban deadline tersebut apakah mudah dikerjakan/tidak. Hal ini bergantung pada kemampuan diri masing-masing untuk mempertimbangkannya.
4. Bagi yang sudah menikah dan sedang dalam masa pendidikan lanjutan, ini tentunya akan sangat menjadi kesulitan dalam manajemen waktu, saya mengambil contoh pada beberapa orang yang saya kenal dan berhasil melakukan manajemen waktu adalah dengan melakukan pengerjaan deadline disaat ada waktu luang walaupun sedikit waktunya, gunakan untuk hal-hal penting saja.
5. JANGAN MENUNDA. Hal ini menjadi sebuah hal krusial, karena sebenarnya sebuah tugas/pekerjaan tidak akan menjadi mendadak jika kita mengerjakan sejak deadline itu diberikan.
6. TUNDA dulu untuk stalking media sosial atau melakukan obrolan yang tidak penting. Lebih baik waktunya digunakan untuk menyelesaikan tugas.
7. Lakukan pengerjaan tugas sejak subuh sampai maksimal jam 10 malam. Hal ini jauh lebih baik dibandingkan tidur lebih awal untuk begadang pada malam harinya. Percayalah tubuh tetap butuh istirahat
8. Sediakan air mineral di dekat kita saat proses pengerjaan, minum air putih membantu kita agar bisa fokus dan kebutuhan hidrasi tetap terpenuhi. tapi, jangan mengerjakan tugas sambil nyemil. Apapun alasannya, akan lebih banyak makanan yang masuk ketimbang tugas yang terselesaikan.
9. KERJAKAN tugas/deadline tersebut sejak awal diberikan. Jangan mengira karena batas waktu yang masih lama sehingga menunda pengerjaan, karena waktu itu berjalan sangat cepat. Waktu tidak akan menunggumu untuk diam saja!
10. TRIK REVISI SKRIPSI : Jika dalam hal ini adalah revisi skripsi yang tak kunjung usai. Pertama, cermati apa yang dosen harapkan dari revisi tersebut, pahami dimana letak kesalahannya. Seorang mahasiswa tentunya paham apa yang sedang dia kerjakan, itu harus! Sehingga revisi seharusnya bukan menjadi hal yang sulit. Dan segeralah lakukan perbaikan revisi segera mungkin. Jika bingung, bertanyalah, jangan diam. Karena itu, saat konsultasi, lontarkan banyak pertanyaan karena komunikasi dua arah saat konsul itu penting. Jika perbaikan telah dilakukan, langsung atur pertemuan dengan dosen pembimbing, sehingga proses pengerjaan skripsi tidak berjalan lambat.
Jangan lupa berdoa memohon kemudahan atas apapun yang terjadi dalam kehidupan, ya! ;)
Pertanyaan lebih lanjut silahkan hubungi lewat media sosial atau komentar dibawah ini.
Semoga bermanfaat. Sampai jumpa lagi..
Saturday, 15 June 2019
WELCOME TO SKRIPSWEET: SKRIPSI PART 3
Hello.. Di part sebelumnya sudah kita bahas dari awal memulai penyusunan skripsi. And Now, kita akan bahas mengenai Metode Penelitian. Baca dulu PART 1 dan PART 2
YA. BAB 3.
1. Bagian kerangka konsep dan hipotesis, ini hanya menuliskan variabel bebas dan variabel terikat saja. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat adalah yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
2. Definisi Operasional/DO. Banyak yang terkecoh pada bagian ini. Sebenarnya definisi ini adalah pengertian dari masing-masing variabel yang ingin diteliti. Sehingga isi pengertiannya bukanlah sesuatu yang umum. Definisi operasional merupakan definisi yang diinginkan peneliti terhadap variabel yang diteliti tersebut. selengkap dan sedetail mungkin. Beserta alat ukurnya. Seperti yang sudah pernah dijelaskan sebelumnya, bahwa setiap variabel harus bisa diukur. Dan pastikan kuesionernya divalidasi.
3. Penentuan Sampel.
Dalam menentukan hal ini harus disesuaikan dengan jenis penelitian. Numerik/kategorik, eksperimen/non, berpasangan/tidak, 1 variabel/lebih. Segalanya menentukan sampel. Memang ada beberapa rumus yang tidak memandang hal itu, yaitu rumus slovin, lemeshow, dll. Tapi kedua rumus tersebut memiliki syarat tersendiri. Jika populasi yang terlalu besar atau terlalu kecil.
Penelitian yang baik, adalah yang memiliki sampel yang cukup mewakili populasi. Karenaa sampel yang terlalu sempit bisa membuat hasil penelitian menjadi kurang relevan, seperti misalnya harus publikasi jurnal internasional. Memang sampel yang kecil membuat penelitian menjadi lebih mudah, tapi alangkah jauh lebih baik jika sampel lebih banyak agar peenelitian yang sudah dilakukan dengan susah payah menjadi lebih akurat dan relevan hasilnya.
Jumlah sampel untuk penelitian eksperimen dengan 2 kelompok minimum adalah 15 per masing-masing kelompok, sehingga total sampelnya adalah 30. Sementara untuk penelitian non eksperimen/kualitatif, perlu dibutuhkan sampel lebih besar seperti minimal 50, jika penelitian tersebut berjenis analitik dengan menyebar kuesioner. Berbagai jenis penelitian pun menentukan minimum jumlah sampel yang harus diambil.
4. Dalam metode penelitian ini juga harus diperhatikan dalam memikirkan instrumen penelitian. Sejak awal, saya katakan bahwa semuaa vaariabel harus bisa diukur. Jika kuesioner, maka perlu uji validitas. Namun, beberapa penelitian menggunakan kuesioner yang sudah baku. Artinya, kuesioner ini sudah valid dan teruji di berbagai negara. Jika instrumen/kuesioner yang dimiliki belum pernaah diuji validitasnya oleh peneliti sebelumnya, maka mau tidak mau, peneliti sekarang harus menguji validitas. Dan hal itu membutuhkan waktu yang semakin panjang prosesnya. Saya pribadi lebih menyukai instrumen yang sudah baku.
5. Proses penelitian dan tempat pun perlu diperhatikan. Mengurus surat izin serta memilih tempat yang dirasa cukup bisa diajak kerjasama yang baik, artinya tempat penelitian harus yang memiliki openminded. Sebisa mungkin menghindari tempat penelitian yang sulit meeberikan datanya.
6. Ethical Clearance
ini merupakan surat persetujuan komite etik yang bertujuan mengkaji ulang apakah penelitian tersebut layak untuk maju dilakukan penelitian. Terutama untuk penelitian jenis eksperimen yang harus memberikan treatment kepada respondennya.
Poinnya, pada Bab 3 adalah penguatan di rancangan penelitian. Harus teliti melihat prosesnya di lapangan. pikirkan kendala yang mungkin dihadapi, jika memerlukan bantuan orang lain/enumerator silahkan dipikirkan apakah tempat lahan yang akan digunakan pengambilan data/sampel mengijinkan hal tersebut, karena ada beberapa tempat yang memiliki kriteria sendiri.
Bersambung .... PART 4 TERAKHIR
YA. BAB 3.
1. Bagian kerangka konsep dan hipotesis, ini hanya menuliskan variabel bebas dan variabel terikat saja. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat adalah yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
2. Definisi Operasional/DO. Banyak yang terkecoh pada bagian ini. Sebenarnya definisi ini adalah pengertian dari masing-masing variabel yang ingin diteliti. Sehingga isi pengertiannya bukanlah sesuatu yang umum. Definisi operasional merupakan definisi yang diinginkan peneliti terhadap variabel yang diteliti tersebut. selengkap dan sedetail mungkin. Beserta alat ukurnya. Seperti yang sudah pernah dijelaskan sebelumnya, bahwa setiap variabel harus bisa diukur. Dan pastikan kuesionernya divalidasi.
3. Penentuan Sampel.
Dalam menentukan hal ini harus disesuaikan dengan jenis penelitian. Numerik/kategorik, eksperimen/non, berpasangan/tidak, 1 variabel/lebih. Segalanya menentukan sampel. Memang ada beberapa rumus yang tidak memandang hal itu, yaitu rumus slovin, lemeshow, dll. Tapi kedua rumus tersebut memiliki syarat tersendiri. Jika populasi yang terlalu besar atau terlalu kecil.
Penelitian yang baik, adalah yang memiliki sampel yang cukup mewakili populasi. Karenaa sampel yang terlalu sempit bisa membuat hasil penelitian menjadi kurang relevan, seperti misalnya harus publikasi jurnal internasional. Memang sampel yang kecil membuat penelitian menjadi lebih mudah, tapi alangkah jauh lebih baik jika sampel lebih banyak agar peenelitian yang sudah dilakukan dengan susah payah menjadi lebih akurat dan relevan hasilnya.
Jumlah sampel untuk penelitian eksperimen dengan 2 kelompok minimum adalah 15 per masing-masing kelompok, sehingga total sampelnya adalah 30. Sementara untuk penelitian non eksperimen/kualitatif, perlu dibutuhkan sampel lebih besar seperti minimal 50, jika penelitian tersebut berjenis analitik dengan menyebar kuesioner. Berbagai jenis penelitian pun menentukan minimum jumlah sampel yang harus diambil.
4. Dalam metode penelitian ini juga harus diperhatikan dalam memikirkan instrumen penelitian. Sejak awal, saya katakan bahwa semuaa vaariabel harus bisa diukur. Jika kuesioner, maka perlu uji validitas. Namun, beberapa penelitian menggunakan kuesioner yang sudah baku. Artinya, kuesioner ini sudah valid dan teruji di berbagai negara. Jika instrumen/kuesioner yang dimiliki belum pernaah diuji validitasnya oleh peneliti sebelumnya, maka mau tidak mau, peneliti sekarang harus menguji validitas. Dan hal itu membutuhkan waktu yang semakin panjang prosesnya. Saya pribadi lebih menyukai instrumen yang sudah baku.
5. Proses penelitian dan tempat pun perlu diperhatikan. Mengurus surat izin serta memilih tempat yang dirasa cukup bisa diajak kerjasama yang baik, artinya tempat penelitian harus yang memiliki openminded. Sebisa mungkin menghindari tempat penelitian yang sulit meeberikan datanya.
6. Ethical Clearance
ini merupakan surat persetujuan komite etik yang bertujuan mengkaji ulang apakah penelitian tersebut layak untuk maju dilakukan penelitian. Terutama untuk penelitian jenis eksperimen yang harus memberikan treatment kepada respondennya.
Poinnya, pada Bab 3 adalah penguatan di rancangan penelitian. Harus teliti melihat prosesnya di lapangan. pikirkan kendala yang mungkin dihadapi, jika memerlukan bantuan orang lain/enumerator silahkan dipikirkan apakah tempat lahan yang akan digunakan pengambilan data/sampel mengijinkan hal tersebut, karena ada beberapa tempat yang memiliki kriteria sendiri.
Bersambung .... PART 4 TERAKHIR
Subscribe to:
Posts (Atom)